Sahabat Sejati

Monday, 14 March 2011

Umpama berteduh di bawah pohon rendang


Abdullah bin Mas`ud seorang sahabat yang juga murid setia Rasulullah saw, sentiasa berada di sisi Rasulullah. Dimana Rasulullah berada di situ Abdullah bin Mas`ud akan berada. Beliau akan meneliti dan mencatit setiap apa jua yang diucapkan oleh Rasulullah saw serta mengambil pengajaran dari setiap perbuatan Rasulullah. Demikianlah caranya Abdullah bin Mas`ud menimba ilmu.

Suatu ketika Abdullah bin Mas`ud melihat Rasulullah sedang berbaring, apabila baginda bangun dari tempat perbaringannya, Abdullah bin Mas`ud terlihat ada kesan jalur-jalur tikar di belakang Nabi, ini disebabkan tikar alas tidur Nabi diperbuat dari daun kurma yang kasar, maka kesan tikar itu amatlah ketara. Timbullah rasa belas kasihan di hati Abdullah bin Mas`ud.

Berkata Ibnu Mas`ud: "Ya Rasulullah, sekiranya kamu memerintahkan aku untuk mencari hamparan yang lembut untukmu nescaya aku akan berusaha mendapatkannya."

Tetapi Rasulullah saw bersabda yang bermaksud:

"Bagiku berada di dunia ini ibarat seorang yang berjalan di tengah panas lalu singgah sebentar berteduh di bawah sepohon kayu yang rendang, selepas beristirehat barang seketika untuk menghilangkan penat, maka beredarlah dia meninggalkan pohon rendang itu dan meneruskan perjalanan."

Sungguh jelas apa yang diperingatkan oleh Rasulullah saw kepada umatnya. Kehidupan di dunia ini seumpama seorang musafir yang berteduh di bawah pohon ketika hari panas. Sekadar singgah sebentar untuk menghilangkan penat selepas itu meneruskan kembali perjalanan. Dunia adalah tempat persinggahan dan juga untuk mencari persiapan yang akan dibawa ke sana.

Rasulullah menyebut ibarat berteduh sebentar di bawah pohon yang rendang, tetapi kadang kala manusia lalai dan leka. Mereka asyik dan terlena, lebih-lebih lagi jika pohon itu berbuah lebat. Berehat sambil menikmati buah yang ranum serta hembusan angin yang nyaman. Masa yang singkat tidak dihiraukan. Akhirnya mereka tertidur di bawah pohon tersebut.

Manusia yang dilalaikan dengan isi dunia pasti akan menghadapi penyesalan yang tidak sudah-sudah. Sebagaimana firman Allah SWT:

Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami ke dunia, kami akan mengerjakan amal yang soleh, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin." (as-Sajadah: 12)

Justeru itu, beringatlah sentiasa. Segera beramal untuk bekalan di hari akhirat. Masa yang sangat singkat mestilah dihargai. Kesempatan hanyalah sekali, maka isilah kehidupan ini dengan amal kebaikan. Jika terlalai dan tersasar, maka kesempatan kedua tidak akan ada lagi.

Semoga menjadi peringatan bersama...

2 comments:

JumpZeera said...

syukran atas perkongsian & peringatan ini.. :D

abuikhwan said...

Mudah-mudahan ia memberi manfaat...

Post a Comment