Kenangan Masa Kecil di Kampung – Suatu waktu yang tidak akan kembali

'Desaku yang semakin berubah citra wajahnya'

 

Waktu kecil, kampung bukan sekadar tempat tinggal. Ia adalah seluruh dunia. Rumah kayu beratap zink, lantainya berkeriut bila dipijak, menjadi istana dalam khayalan kami. Di halaman, kami berlari tak kenal letih, mengejar ayam, menyorok di balik pohon pisang, bermain lumpur di tepi parit.

Bunyi cengkerik mula bersahutan kala senja menjelang. Dari dapur, bau nasi panas dan ikan kering goreng menguar, ibu memanggil dengan suara yang hanya seorang anak boleh kenal. Dan hati akan segera tenang, walau hujan tiba-tiba turun mencurah.

Kampung adalah tempat segalanya bermula. Tempat di mana luka di lutut dirawat dengan ludah kasih seorang ibu, dan duka di hati anak kecil dibaiki hanya dengan sebutir gula-gula.

Hari ini, semuanya mungkin telah tiada. Halaman rumah tempat aku dan rakan-rakan mengejar sebiji bola semakin sempit,  Pohon jambu air yang kami panjat, rebah. Parit kecil tempat kami mandi hujan, kering. Rumpun buluh tempat aku mengikuti ibu menggali rebung, lenyap ditolak jentera besi. Namun kenangan itu, tetap hidup di satu sudut jiwa, yang tak pernah tumbuh tua.

A-Fatihah kepada semua yang telah pergi mendahului..