Cetusan rasa: Hujan yang berguguran..

Hujan berguguran dari langit Ilahi sejak dari waktu maghrib tadi. Tujahannya berdetak-detak menimpa atap beranda, lalu menghasilkan irama yang membingitkan tetapi menghiburkan. Anak telinga saya menyambut irama kebingitan ini dengan satu perasaan yang sukar digambarkan.

Benar, hujan yang menimpa atap dan suara katak yang bersahutan menjadi paluan ingatan yang menjadi kenang-kenangan. Semua ini menghantar saya ke gerbang perasaan kerinduan. Hujan mengingatkan saya pada sesuatu. Tentunya ‘sesuatu’ itu sering menjadikan hati ini berdetik lalu saya tersenyum sendirian.

Teringat firman Allah SWT:
“Dan Allah menurunkan hujan dari langit, lalu Ia menghidupkan dengan air hujan itu akan bumi sesudah matinya; sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat satu tanda (yang membuktikan kebijaksanaan Allah) bagi kaum yang mendengar (peringatan ini dan memahaminya).”(al-Nahl :65)

Allah SWT menurunkan hujan dari langit supaya bumi menjadi hidup subur, maka keluarlah dari bumi yang subur itu tumbuh-tumbuhan yang menjadi rezeki untuk sekelian makhluk.

Demikianlah, al-Qur'an yang mulia diturunkan oleh Allah SWT untuk 'menyuburhidupkan' jiwa dan akhlak manusia supaya mendapat kemuliaan di atas muka bumi ini. Lebih daripada itu untuk mendapat kenikmatan syurga di akhirat nanti.

Hujan masih lagi turun, tetapi tidaklah selebat mana sekadar renyai-renyai sahaja, tetapi bisa juga menakung lopak-lopak air di sepanjang aspal hitam keras mengerutu. Saya mengira-ngira telah pun masuk pemulaan musim tengkujuh. Moga hujan yang membasahi bumi ini menjadi hujan yang bermanfaat buat kita semua.