"Aku tidak memiliki sesuatu pun yang berharga yang merupakan modal untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat ini.Satu-satunya yang ada hanyalah umurku yang masih tertinggal dan tentunya tidak lama lagi. Jikalau umur ini telah habis, tentunya habis jugalah modal yang aku miliki. Yang ada hanyalah putus asa dan tidak mungkin memperolehi keuntungan sedikit pun.
Hari ini amat baru bagiku. Untung Allah SWT masih memberikan kelonggaran waktu padaku, memberikan nikmat yang besar padaku, bahkan ditambahkan pula nikmat itu dengan mengurniakan bekal untuk hidupku. Andaikata Allah SWT sudah mematikan aku, pasti aku berharap semoga aku dikembalikan lagi ke dunia sekalipun hanya untuk sehari sahaja, agar dapat beramal soleh dan menambah kebajikan sebanyak-banyaknya.
Hai jiwa, anggaplah seolah-olah engkau ini telah mati dan engkau kini baru dikembalikan ke dunia. Ingatlah dan berhati-hatilah, jangan sampai hari tambahan ini engkau sia-siakan, sebab setiap pernafasan yang engkau keluarkan ini adalah mutiara yang amat mahal sekali, tinggi nilainya dan tidak ada suatu benda pun yang cukup besar untuk dijadikan harganya.
Maka dari itu awaslah, hai jiwa! Jangan sekali-kali engkau bermalas, jangan leka, jangan sewenang-wenangnya, jangan sesuka hati, sebab jika itu engkau lakukan, pasti terlambat untuk engkau mencapai darjat kaum `illiyyin yag tinggi-tinggi kedudukannya di sisi Allah SWT, Tingkatan yang tertinggi itu dapat dicapai oleh orang lain dan sekiranya engkau tidak menyusulnya, pastilah engkau akan merasa rugi untuk selama-lamanya, sekalipun engkau dapat masuk syurga. Perasaan rugi itu tidak akan berpisah dari dirimu, maka kesakitan kerana menyesal tadi tidak terhingga besarnya."
Dengarlah apa yang diucapkan oleh orang salaf:
"Anggaplah bahawa orang yang berbuat jahat itu dimaafkan, tetapi bukankah ia telah terlambat sehingga tidak dapat memperolehi pahala besar yang dicapai oleh orang-orang yang baik kelakuannya."
Bukankah kata-kata ini menyatakan betapa ruginya dan betapa pula besarnya penyesalan bagi orang yang tidak berkesempatan berbuat kebaikan kerana umurnya hanya dilalaikan begitu sahaja.
Firman Allah SWT:
يَوْمَ يَجْمَعُكُمْ لِيَوْمِ الْجَمْعِ ذَلِكَ يَوْمُ التَّغَابُنِ وَمَن يُؤْمِن بِاللَّهِ وَيَعْمَلْ صَالِحاً يُكَفِّرْ عَنْهُ سَيِّئَاتِهِ وَيُدْخِلْهُ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَداً ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
"(Ingatlah) hari (dimana) Allah mengumpulkan kamu pada hari pengumpulan (untuk menerima balasan), itulah hari masing-masing dinampakkan kesalahan-kesalahan. Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan beramal soleh, niscaya Allah akan menutupi kesalahan-kesalahannya dan memasukkannya ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang besar." (At-Taghaabun: 9)
Hai jiwa, berhati-hatilah untuk selama-lamanya...
(Adaptasi dari Maud`izah al-Mukminin min Ihya` 'Ulumiddin)
0 comments:
Post a Comment