Memberi nasihat itu ibarat menabur benih. Kita siram dengan kata-kata baik, kita baja dengan doa, lalu kita tunggu ia tumbuh. Namun, benih tidak akan jadi pohon dalam sehari. Begitulah juga hati manusia, ia perlahan-lahan menyerap, mencerna, dan berubah.
Kadang kita penat, terasa seperti nasihat kita tidak didengar. Tapi ingatlah, tugas kita bukan untuk memaksa, hanya menyampaikan. Hidayah itu milik Allah.
Sabar itu kuncinya. Sabar dalam mengulang, sabar dalam menunggu, sabar dalam mendoakan. Mungkin hari ini nasihat kita dipandang sepi, tapi siapa tahu esok ia menjadi penguat semangat seseorang yang sedang goyah.
Teruslah menasihati dengan kasih sayang, bukan dengan marah. Kerana nasihat yang ikhlas lahir dari hati, akan singgah juga ke dalam hati.
Percayalah, jika tidak hari ini, suatu hari nanti..

Singah lagi, bagaikan mengutip mutiara dan permata ilmu di laman blog ustaz. Teruskan menasihati..pasti ada yang mendengar dan akan manfaatkan..saya yakin pasti..
ReplyDeletealhamdulillah..
Delete"Berpesan-pesan dengan kebenaran dan berpesan-pesanlah dengan kesabaran." (al-asr: 4)
ReplyDeletebenar..
Deleteassalam moga tiasa afiat seraya berdakwah amalan soleh bak menjirus air tetap ada kesannya lambat atau cepat
ReplyDeleteBenar, lama-lama lembut hati dan terima nasihat dengan hati yang terbuka. Lalu berubah kepada yang lebih baik.
ReplyDeleteUstaz mengajar , kerjaya guru juga lah kan..Subahanallah..bersonkok putih, sejuk hati melihat mereka tu generasi muda tunggak negara..
ReplyDeletesabar itu indah
ReplyDelete